Header
Hot Categories:
Notices
- 7 Warung Plesetan Brand Terkenal
- Kota-kota Terpencil di Dunia
- Desain Komputer Masa Depan yang Aneh
- Ternyata Manusia Bisa Hidup Abadi
- Bungkus Kue Gokil Dari Jepang
- Sesuatu di dalam logo Carrefour
- Cara Mengemudi yang Benar Bisa Menghemat BBM
- Anjing yang Suka Menyapu Jalan
- 10 Pasangan Pesepak Bola Dunia yang Paling Seksi
Siklus Hidup Mr P
Sama seperti halnya bagian tubuh lain, maka penis pun akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan yang terjadi pada penis meliputi penampilan, ukuran, kelengkungan, sensitivitas dan sudut saat ereksi.
Bukan rahasia lagi bahwa seiring bertambahnya usia maka terjadi penurunan fungsi seksual. Seperti membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan mencapai orgasme serta penurunan volume air mani dan kualitas sperma.
Selain itu laki-laki juga mengalami penurunan yang bertahap dalam hal fungsi kemih. Studi menunjukkan bahwa aliran air seni akan melemah akibat otot-otot kandung kemih yang menurun dan pada beberapa kasus akibat pembesaran prostat.
Studi terbaru menunjukkan bahwa penis itu sendiri akan mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada penis seiring bertambahnya usia, seperti dikutip dari WebMD, yaitu:
1. Penampilan
Perubahan yang signifikan terjadi pada dua hal yaitu kepala penis (glans) dan pertumbuhan rambut kemaluan. Kepala penis secara bertahap akan berwarna keunguan akibat aliran darah yang berkurang. Sedangkan pertumbuhan dari rambut kemaluan akan mengalami penurunan atau melambat.
2. Ukuran
Laki-laki yang bertambah tua umumnya menjadi gemuk akibat terakumulasinya lemak di perut bagian bawah sehingga mempengaruhi ukuran penis. Lapisan lemak yang ada tersebut akan membuat batang penis terlihat lebih pendek.
Selain itu penis juga bisa mengalami penyusutan dan pengurangan dalam hal ukuran. Penurunan ukuran ini meliputi panjang dan ketebalannya yang mungkin tidak secara drastis tapi bisa terlihat. Misalnya saat ereksi di usia 30 tahun ia memiliki panjang 6 inci (15,24 cm), tapi saat beusia 60-an tahun mungkin panjangnya hanya 5 inci (12,7 cm).
Sedangkan penyusutan bisa diakibatkan oleh lambatnya pengendapan zat lemak dalam pembuluh darah kecil di penis atau bisa juga melibatkan penumpukan bertahap kolagen inelastis (jaringan parut).
Seiring dengan perubahan ukuran penis, maka testis pun mengalami perubahan. Sekitar usia 40 tahun testis mulai menyusut, misalnya saat usia 30 tahun ia berdiameter 3 cm mungkin saat usia 60 tahu ia hanya memiliki 2 cm.
3. Kelengkungan
Jika jaringan parut pada penis terakumulasi secara tidak merata, maka penis bisa jadi melengkung. Kondisi ini dikenal dengan penyakit Peyronie yang sering terjadi pada usia pertengahan. Hal ini menyebabkan ereksi yang menyakitkan dan membuat hubungan seks menjadi sulit. Solusinya kemungkinan memerlukan operasi.
4. Sensitivitas
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa penis menjadi kurang sensitif dari waktu ke waktu. Hal ini bisa membuat seseorang sulit mencapai ereksi dan orgasme.
5. Sudut berdiri penis saat ereksi
Semakin bertambah usia maka sudut ereksi yang terbentuk akan semakin kecil. Pada usia 13-31 tahun maka sudut ereksinya sekitar 90 derajat, usia 31-41 tahun sudut ereksi sekitar 75 derajat, usia 41-49 tahun sudut ereksinya sekitar 60 derajat, usia 50-59 tahun sudut ereksinya sekitar 45 derajat, usia 59-64 tahun sudut ereksinya sekitar 30 derajat dan usia 64 tahun ke atas sudut ereksinya sekitar 15 derajat. [Sumber]