Ketika kehidupan kota menjadi semakin dominan, kita menjadi semakin jauh dari sumber makanan kita. Rata-rata, kota-kota besar mengimpor 6.000 ton makanan setiap hari, dengan jarak rata-rata 1.700 mil antara petani dan konsumen. Statistik ini menyampaikan dua titik kunci: populasi perkotaan sangat banyak bisa terputus dari sumber makanan mereka, dan sistem pengiriman pertanian sangat tergantung pada bahan bakar.
Prototipe ini merupakan respon terhadap inefisiensi sistem saat ini, dan bertujuan untuk memberdayakan penduduk perkotaan untuk menghasilkan makanan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dirancang dengan biaya terjangkau dan mudah digunakan.
Kita lihat yuk bagaimana kira-kira pertanian di masa depan:
Sill Farm
Dirancang untuk apartemen kota, prototipe ini cocok di dekat jendela standar perumahan rumah kaca kecil yang berada di dekat jendela dan tangki ikan yang terhubung untuk menyediakan nutrisi organik untuk tanaman. Tanaman juga merupakan filter limbah beracun bagi ikan tersebut mengoptimalkan cahaya alami yang tersedia, sehingga menurunkan kebutuhan listrik.Desk Farm
Sebagian besar orang yang bekerja di kantor-kantor menempati ruangan yang berjendela. Bayangkan kemungkinan peningkatan produksi di tempat kerja, ditambah dengan panen makan siang sendiri dari meja.Tray Farm
Mengunakan lorong-lorong jalan di kantor atau apartmen.Light Farm
Berada 8 kaki di atas trotoar, unit-unit yang berkembang akan dipelihara dan dipanen oleh sebuah sistem yang sudah ada karyawan kota yang mempertahankan ruang hijau lainnya, mengumpulkan sampah, dan membersihkan jalan-jalan.Green House
Memanfaatkan bagian dari rumah untuk pertanian, misalkan bagian atap.Growing cities
Seperti halnya Green House ini juga memanfaatkan bagian atap bangunan.Sumber: http://kask.us/6262991