Header
Hot Categories:
Notices
- 8 Gunung Berapi Indonesia yang Menghebohkan
- Bunga yang Bisa Dikonsumsi & Khasiatnya
- Rahasia Kejantanan Para Kaisar China Dengan Puluhan Selir
- [Khusus Cowok] Sabun vs Jomblo
- Bahaya Dibalik Penggunaan Mouse Optik
- Istri-istri Presiden/PM yang Ambisius dan Berkelakuan Memalukan
- Kakus Model Terbaru
- 10 Alasan Utama Karyawan Resign
- 10 Pembunuhan Misterius yang Tidak Terungkap Hingga Kini
Hormon Otak yang Bikin Orang Maho
Tak ada yang mengetahui pasti pendorong preferensi seksual seseorang. Namun, berdasar uji coba terbaru ilmuwan China, ditemukan zat otak pendorong orang menjadi gay. Serotonin diketahui mampu mempengaruhi perilaku seksual pada tikus dan manusia. Senyawa ini biasanya juga mengurangi aktivitas seksual seseorang.
Uji coba ahli saraf Yi Rao dari Peking University dan National Institute of Biological Science di Beijing menunjukkan, serotonin ternyata juga mempengaruhi keputusan pria untuk 'menggoda' wanita atau pria.
Rao dan tim melakukan uji coba melalui pengurangan neuron penghasil serotonin atau protein penting penghasil serotonin dalam otak. Tak seperti tikus jantan lain, tikus yang kekurangan serotonin tak memiliki hasrat seksual terhadap tikus betina.
Sebaliknya, tikus itu malah tertarik pada tikus jantan serta lebih sering menyanyikan lagu cinta ultrasonik. Biasanya, tikus jantan menyanyikan lagu ini untuk menggoda tikus betina agar bisa melakukan seks.
Ketika tim menyuntik zat netralisir pada tikus yang kekurangan serotonin, tikus kembali berhasrat pada tikus betina. Meski begitu, kadar serotonin berlebih justru mengurangi aktivitas seksual tikus, baik pada jantan maupun betina.
Artinya, serotonin dalam otak harus dijaga dalam kadar tertentu guna memastikan seseorang tetap berlaku layaknya heteroseksual.
Menyikapi temuan ini, ilmuwan Florida State University Elaine Hull mengklaim, studi ini bisa mempengaruhi perilaku homoseksual atau biseksual manusia.
Sebelum menyimpulkan serotonin sebagai faktor perilaku homoseksual, Hull memperingatkan, ilmuwan butuh lebih banyak informasi letak persisnya area otak terkait potensi pengembangan serotonin tersebut.